Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Drs. Iman Sumantri, M.Si menerima kunjungan pengurus LDII Kota Surabaya di ruang kerjanya, Rabu (3/2). Kunjungan ini sekaligus perkenalan dengan Iman Sumantri yang baru saja dilantik menjadi Kapolrestabes Surabaya menggantikan Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah.

Audiensi dg Kapolrestabes Surabaya 030216_2

Ketua DPD LDII Kota Surabaya, H. Akhmad Setiadi, S.Si mengawali percakapan dengan memaparkan struktur organisasi LDII sekaligus memperkenalkan para pengurus yang ikut hadir. “Di LDII Kota Surabaya, terdapat 25 PC dan 55 PAC,” ujar Setiadi.

Iman Sumantri menyatakan terima kasihnya atas kunjungan pengurus LDII Kota Surabaya ini.

“Saya merasa tersanjung dengan kunjungan ini. Bagi saya beragam perbedaan itu gak  masalah. Kita hidup dalam perbedaan. Perbedaan itu indah,” ucap Iman.

Lebih lanjut, Setiadi memaparkan bahwa selama ini LDII Surabaya sudah memiliki kerjasama dengan beberapa pihak seperti FKUB dan KOREM.

“Kami pernah mengadakan pelatihan bela negara bersama Arhanudse. Selain itu kami juga dekat dengan Babinsa, Kesbang dan Dinsos,” jelas Setiadi.

Audiensi dg Kapolrestabes Surabaya 030216

Dalam kesempatan itu Iman menyatakan bahwa ke depan ia mengharapkan kerjasama dengan LDII, ” Saya harap ini akan berlanjut dengan kerjasama,” ujarnya.

Kapolrestabes Surabaya ini juga memberi gambaran tentang ketertiban dan kedisiplinan masyarakat saat ini. Banyak terjadi kasus pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Misalnya saat mereka mengendarai sepeda motor tanpa SIM atau tanpa mengenakan helm.

“Ketika orang tua memberi dan membiarkan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor, sama halnya memberi alat kematian,” tandasmya.

Iman juga mengajak LDII agar menularkan kedisiplinan kepada masyarakat. Setidaknya membantu menumbuhkan nilai kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.

“Dalam teori intelijen, 1 orang diharapkan bisa mempengaruhi 10 orang untuk menumbuhkan kepedulian,” ujar Iman.

Kemakmuran atau kesejahteraan, menurut Iman, tidak bisa dipisahkan dengan keamanan masyarakat.

“Ini ibarat dua sisi mata uang. TIdak bisa dipisahkan. Tidak bisa makmur atau sejahtera dulu baru aman, atau sebaliknya, aman dulu baru makmur atau sejahtera. Keduanya harus berjalan seiring,” jelas Iman.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here